HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI BOJONEGORO

  • Dina Anjelia Vernanda Universitas Negeri Surabaya
Kata Kunci: Kata Kunci: ASI eksklusif, energi, malnutrisi, protein, stunting.

Abstrak

Stunting adalah kondisi kekurangan gizi pada balita sehingga balita mempunyai tinggi badan yang kurang dibandingkan dengan umurnya. Pada tahun 2022, angka stunting di wilayah kerja Puskesmas Balen sejumlah 119 kasus stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat asupan energi, protein dan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita di wilayah Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro. Metode penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan case control. Responden penelitian ini adalah 51 balita stunting dan 51 balita tidak stunting dengan pengambilan responden menggunakan teknik total sampling dan menerapkan matching pada jenis kelamin serta usia balita. Pengambilan data tinggi badan balita dilakukan dengan cara pengukuran langsung, sedangkan data asupan makan dan riwayat ASI eksklusif dilakukan dengan wawancara menggunakan formulir food recall serta kuisioner riwayat pemberian ASI eksklusif. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat asupan energi dengan kejadian stunting pada balita di wilayah Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro (p value = 0,000; OR = 16,640), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat asupan protein dengan kejadian stunting pada balita di wilayah Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro (p value = 0,243; OR = 7,43), dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita di wilayah Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro (p value = 0,161; OR = 1,944).

Referensi

Astuti, D. D. (2019). Hubungan Riwayat Penyakit Infeksi, Pemberian ASI Eksklusif, Pemberian MP-ASI dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pengasih II Kabupaten Kulon Progo. Politeknik Kementerian Kesehatan Yogyakarta.

Candra, A. (2020). Epidemiologi Stunting. Universitas Diponegoro
.
Handayani, S., Kapota, W. N., dan Oktavianto, E. (2019). Hubungan Status Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Batita Usia 24-36 Bulan Di Desa Watugajah Kabupaten Gunungkidul. Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan, 14(4), 287. https://doi.org/10.35842/mr.v14i4.226

Hartini, B. (2019). Hubungan Asupan Energi, Protein dan Zink Terhadap Kejadian Stunting pada Siswa SDN 11 Kampung Jua Kecamatan Lubuk Begalung Tahun 2019. In Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis Padang. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis Padang.

Indrawati, S. (2016). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia Kejadian Stunting pada Anak Usia 2-3 Tahun di Desa Karangrejek. Universitas Aisyiyah Yogyakarta. http://digilib.unisayogya.ac.id/2480/1/dira Naskah Publikasi .pdf

Kemenkes. (2021). Laporan Kinerja Kementrian Kesehatan Tahun 2020. Kemenkes, 1–209.

Kemenkes RI. (2019). PMK Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI. (2023). Isi Piringku untuk Balita 2-5 Tahun. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota Tahun 2021. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Novayanti, L. H., Armini, N. W., & Mauliku, J. (2021). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita Umur 12-59 Bulan di Puskesmas Banjar I Tahun 2021. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 9(2).

Nugraheni, S. A., Kartasurya, M. I., Pradigdo, S. F., Asna, A. F., Fauziatin, N., & Saraswati, R. S. (2021). Booklet Manajemen Laktasi untuk Ibu BADUTA (Anak Bawah Dua Tahun). FKM UNDIP PRESS.

Rahayu, A., Yulidasari, F., Putri, A. O., & Lia Anggraini. (2018). Study Guide-Stunting dan Upaya Pencegahannya (Hadianor (ed.)). CV Mine.

Rahmawati, H. (2018). Hubungan Tingkat Konsumsi Energi dan Protein Anak Balita dan Perilaku Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) dengan Kejadian Stunting di Desa Nyemoh Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. In Universitas Muhammadiyah Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

PMK No. 41 ttg Pedoman Gizi Seimbang, (2014).

Sari, E. M., Juffrie, M., Nurani, N., & Sitaresmi, M. N. (2016). Asupan Protein, Kalsium dan Fosfor pada Anak Stunting dan Tidak Stunting Usia 24-59 Bulan. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 12(4), 152–159. https://doi.org/10.22146/ijcn.23111

Sholikhah, A., & Dewi, R. K. (2022). Peranan Protein Hewani dalam Mencegah Stunting pada Anak Balita. JRST (Jurnal Riset Sains Dan Teknologi), 6(1), 95. https://doi.org/10.30595/jrst.v6i1.12012

Sumarni. (2019). Hubungan asupan protein, asupan kalsium, dan asupan zink dengan kejadian stunting pada balita (24- 59 bulan) di kelurahan bansir laut kota pontianak. 1–118.

Utami, C. T., & Wijayanti, H. S. (2017). Konsumsi Susu Formula sebagai Faktor Risiko Kegemukan pada Balita di Kota Semarang. Journal of Nutrition College, 6(1), 96–102.
Diterbitkan
2023-10-23
Abstract Views: 116
PDF Downloads: 180