RESISTENSI PEDAGANG KAKI LIMA ALUN-ALUN KOTA MOJOKERTO TERHADAP KEBIJAKAN RELOKASI PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

  • NURIL AKHADIYAH

Abstract

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk, taktik, alasan dan tujuan resistensi Pedagang Kaki Lima (PKL) alun-alun Kota Mojokerto terhadap kebijakan relokasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Mojokerto. Penelitian ini menggunakan teori fenomenologi dari Alfred Schutz dan teori resistensi dari James Scott. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan pola resistensi PKL alun-alun kota Mojokerto bervariasi yang terbagi atas bentuk, taktik, alasan (because motive), dan tujuan (in order to motive). Bentuk resistensi yang dilakukan oleh PKL alun-alun Kota Mojokerto terbagi atas empat tindakan yaitu: (1) aksi protes; (2) negosiasi; (3) curang; (4) membandel. Taktik atau cara yang dilakukan oleh PKL terbagi atas dua hal yaitu: (1) “kucing-kucingan” dan (2) timing (memainkan waktu). Kedua taktik tersebut dimainkan saat PKL melawan (resisten) dengan cara membandel. Tindakan resistensi PKL ini memiliki alasan dan tujuan. Alasan PKL resisten terhadap kebijakan relokasi antara lain: (1) area relokasi yang sempit, jumlahnya yang tidak sesuai dengan jumlah PKL, dan tempatnya yang jauh dari rumah. (2) kondisi fisik yang berusia paruh baya yang lemah. Tujuan PKL melakukan resistensi adalah untuk: (1) mencukupi kebutuhan sehari-hari; (2) menabung untuk menyewa ruko; (2) eksistensi.

Kata Kunci: resistensi, pedagang kaki lima, dan relokasi.

Published
2017-01-17
How to Cite
AKHADIYAH, N. (2017). RESISTENSI PEDAGANG KAKI LIMA ALUN-ALUN KOTA MOJOKERTO TERHADAP KEBIJAKAN RELOKASI PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO. Kajian Moral Dan Kewarganegaraan, 5(01). https://doi.org/10.26740/kmkn.v5n01.p%p
Abstract Views: 188
PDF Downloads: 195