IMPLEMENTASI PROGRAM PENGENTASAN BUTA AKSARA DI KABUPATEN BONDOWOSO

  • SILVIANA SYAVITRI

Abstrak

Abstrak

Di Bondowoso angka buta aksara dinilai cukup tinggi. Data yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso penyandang buta aksara berkisar di angka 70 juta jiwa pada tahun 2011, hingga pada akhir tahun 2016 hanya tersisa 2000 jiwa. Penelitian ini ingin mengungkapkan tentang implementasi program pengentasan buta aksara di Kabupaten Bondowoso. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Informan pada penelitian ini sebanyak 6 orang diantaranya adalah kepada bidang pendidikan nonformal dan PAUD, kepala sesi bidang nonformal, tutor dan penyandang buta aksara. Program yang digunakan berupa keaksaraan fungsional dengan dua kegiatan yakni keaksaraan fungsional dasar dan keaksaraan fungsional lanjutan atau usaha mandiri. Pelaksanannya dilaksanakan secara bergantian antara keaksaraan dasar dan keaksaraan lanjutan. Pada keaksaraan fungsional dasar dilaksanakan selama 6 bulan dengan kegiatan pembelajaran membaca, menulis dan berhitung. Sedangkan, pada keaksaraan fungsional usaha mandiri dilaksanakan kurang lebih 3-5 bulan. Ketika warga belajar sudah dinyatakan lulus makan warga belajar akan mendapatkan ijasah berupa SUKMA. Evaluasi program keaksaraan fungsional dilakukan dengan pemberian soal-soal dan ulangan pada kegiatan keaksaraan fungsional dasar. Pada keaksaraan fungsional lanjutan dengan pendampingan saat diberikannya keterampilan sehingga selain evaluasi juga terjadi proses monitoring oleh penyelenggara kegiatan dan tutor. Dengan diberlakukannya program keaksaraan fungsional membuat angka buta aksara di Bondowoso menurun dan menghasilkan warga belajar yang melek aksara. 

Kata Kunci: Implementasi, Buta Aksara, dan Kabupaten Bondowoso

Diterbitkan
2017-07-28
Abstract Views: 134
PDF Downloads: 421