MAKNA MOTIF BATIK GEDOG SEBAGAI REFLEKSI KARAKTER MASYARAKAT TUBAN

  • DWI WAHYU KARTIKASARI

Abstract

Abstrak

Tujuan dari Penelitian ini adalah menganalisis makna motif Batik Gedog dalam merefleksikan karakter masyarakat Tuban. Serta menganalisis nilai karakter yang terkandung dalam batik Gedog dalam perspektif masyarakat Tuban. Motif yang dipilih dalam penelitian ini adalah motif dari kalangan bangsawan yakni motif Slimun dan motif untuk masyarakat biasa yakni motif Kijing Miring, Ganggeng, Bang Tegeran, dan Gringsing. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif dengan desain fenomenologi. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan model analisis interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini adalah menjelaskan makna yang terdapat dalam motif batik Gedog lalu merefleksikannya dengan karakter masyarakat Tuban yang sesuai dengan 18 karakter menurut kemendikbud. Pada motif Slimun, terdapat beberapa lambang yakni lambang gapura, lambang lencana serta lambang Yin-Yang. Motif Slimun difungsikan untuk mengobati demam dan hanya digunakan oleh kalangan kerajaan. Sedangkan motif Kijing Miring memiliki gambar segitiga yang dimaknai seperti batu nisan dan difungsikan sebagai tutup keranda. Terdapat dua karakter yang tercermin dalam motif Slimun dan Kijing Miring, yakni karakter religius dan karakter toleransi. Pada motif Ganggeng terdapat gambar ganggang, motif Bang Tegeran dengan gambar bunga bermekaran dan burung dengan sayap terbuka. Dan motif Gringsing merupakan simbol penolak penyakit. Ketiganya difungsikan sebagai pakaian dalam ritual pernikahan.

Kata Kunci: Makna motif, Karakter, Batik Gedog

Published
2017-10-03
How to Cite
WAHYU KARTIKASARI, D. (2017). MAKNA MOTIF BATIK GEDOG SEBAGAI REFLEKSI KARAKTER MASYARAKAT TUBAN. Kajian Moral Dan Kewarganegaraan, 5(03). https://doi.org/10.26740/kmkn.v5n03.p%p
Abstract Views: 776
PDF Downloads: 976