KAJIAN KEaMANAN PANGAN PENTOL CILOK DI DESA BLAWIREJO KECAMATAN KEDUNGPRING LAMONGAN

Main Article Content

NITA KHOLIFATUR R

Abstract

Abstrak

Pentol cilok merupakan sejenis makanan jajanan yang terbuat dari kanji (pati singkong) dengan atau tanpa ditambahkan daging cincang yang dibentuk bulat dan direbus hingga matang, memiliki rasa gurih dan kenyal serta disajikan dengan saus. Dibalik kelezatannya, perlu diwaspadai keamanannya, karena pangan jajanan merupakan salah satu makanan penyebab keracunan akibat kurang terjaminnya keamanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Kondisi higiene penjamah/penjual pentol cilok dan sanitasi pada bahan, proses pembuatan, tempat pengolahan serta sarana penjualan pentol cilok, 2) cemaran mikroba pada pentol cilok dan saus tomat serta pewarna berbahaya (rhodamin B) pada saus tomat.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan yang menjadi subjek penelitian adalah 5 penjual pentol cilok di desa Blawirejo. Metode pengumpulan data meliputi metode observasi, dokumentasi, angket dan uji laboratorium untuk mengetahui mikroba berbahaya dan pewarna tekstil. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini menunjukkan hasil sebagai berikut: penjual/penjamah pentol cilok di desa Blawirejo sudah melakukan higiene perorangan namun masih perlu meningkatkannya teutama memperbaiki kebiasaan kurang baik saat mengolah hingga menyajikan makanan. Sanitasi pada bahan, proses pembuatan, tempat pengolahan dan sanitasi pada sarana penjualan sudah diterapkan dengan baik, tetapi perlu adanya perbaikan terutama untuk penyimpanan bahan dan makanan matang, kebersihan dapur, serta kebersihan alat pengolahan. Sebanyak 4 (80%) sampel pentol cilok mengandung e coli atau salmonella sp dan hanya 1 (20%) sampel pentol tidak mengandung kedua bakteri tersebut. Semua sampel saus tomat mengandung e coli atau salmonella sp dan 3 (60%) diantaranya mengandung rhodamin B (pewarna tekstil). Secara umum, pentol dan saus tomat yang dijual di desa Blawirejo hampir semuanya tidak aman untuk dikonsumsi, hal ini dikarenakan higiene dan sanitasi yang belum maksimal, selain itu di dalam pentol terdapat bakteri serta dalam saus terdapat bakteri dan rhodamin B. Saran yang diberikan untuk pihak terkait diantaranya adalah: 1) masyarakat harus mementingkan keamanan makanan yang dikonsumsinya, 2) pemerintah hendaknya melakukan survei keamanan makanan serta pembinaan mengenai keamanan pangan kepada masyarakat, 3) produsen makanan hendaknya memiliki pengetahuan untuk memilih bahan makanan yang aman dan menjaga keamanan makanan yang diproduksinya.

Kata kunci:

keamanan pangan, pentol cilok, higiene dan sanitasiAbstractPentol cilok was one of street food that made of cassava starch with or without chop of beef that have around shape and boil, had a fat taste and elastic, serve with sauce. Behind that delicious, must attentive that safety. The purpose of this reseach was to knew 1) personal higiene from pentol cilok’s seller, and sanitation of materials, producing, kitchen and selling utensils of pentol cilok, 2) microbakterial contamination at pentol cilok and tomato sauce, also dangers colour (rhodamin B) at tomato sauce.This reseach was descriptive reseach and the subjec of this reseach were 5 pentol cilok sellers at Blawirejo’s village. The metode that used were observation, documentation, questionnaire and laboratory test to knew danger microbakterial and textil colour. Analitical was used was descriptive kualitatif.This reseach show: pentol cilok sellers at Blawirejo’s village have done personal higiene but must to increase especially to repair the worse habbitual when producing until served the food. Sanitation of materials, producing, kitchen, and selling utensils have done well, but must done more well especially to keep materials and food, the cleaning of kitchen, and the cleaning of utensils. Four (80%) sample of pentol contaminated e coli or salmonella sp and just 1 (20%) sample of pentol was not contaminated the both of them. All of the tomato sauce contaminated e coli and salmonella sp and 3 (30%) sample contain rhodamin B (textil colour).Generally, pentol and tomato sauce that sold in Blawirejo’s village all most of them not safety to consume, because higiene and sanitation that not maximal, behind those, at pentol there were mocrobakterial and rhodamin B. The suggest were: 1) the society must important the food safety, 2) govemment must survei food safety and explanation about food safety to society, 3) produsen must have knowledge to choose safe material and save the food that producted.

Key word: food safety, pentol cilok, higiene and sanitation

Article Details

Section
Articles
Author Biography

NITA KHOLIFATUR R

culinery industry