ETNOGRAFI PANGAN POKOK GAPLEK PADA MASYARAKAT DESA JOHO, KECAMATAN KALIDAWIR, KABUPATEN TULUNGAGUNG

Main Article Content

SITI MUSLIKAH

Abstract

Abstrak

Singkong merupakan pangan pokok terbesar ketiga setelah beras dan jagung yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di daerah pegunungan tandus, salah satunya adalah masyarakat desa Joho sebagai alternatif pangan melalui pembuatan gaplek. Tujuan penelitian untuk mengetahui pola pertanian masyarakat desa Joho, distribusi pangan masyarakat desa Joho, latar belakang masyarakat desa Joho dan pola konsumsi gaplek masyarakat desa Joho.Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, tempat penelitian berada di desa Joho, kecamatan kalidawir, kabupaten Tulungagung. Pengambilan data dilakukan secara wawancara mendalam dan observasi pada masyarakat desa Joho yang terkait dengan konsumsi gaplek sebagai pangan pokok. Subyek penelitian sebanyak delapan orang meliputi: tokoh masyarakat, perangkat desa, dan masyarakat desa Joho. Analisis data menggunakan analisis kualitatif yang meliputi reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan.Kebiasaan konsumsi pangan gaplek masyarakat desa Joho sebagai pangan pokok sehari-hari disebabkan oleh faktor geografis dan faktor Historis. Letak geografis desa Joho yang berada di wilayah pegunungan tandus dan berada jauh dari pusat kota menyebabkan masyarakat mengalami keterbatasan akses dalam memenuhi kebutuhan pangan pokok. Sejarah konsumsi gaplek berawal dari peristiwa paceklik yang pernah dialami masyarakat desa Joho yang disebabkan keringnya sumber mata air sehingga sesepuh desa memerintahkan masyarakat desa Joho untuk menanam singkong. Simpulan penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memiliki kebiasaan menggunakan pangan spesifik yang disesuaikan dengan ketersediaan pangan setempat.

Kata Kunci : Pangan Pokok, Gaplek, Desa Joho

Abstract

Cassava is the third largest staple food after rice and corn are consumed by many people in the mountainous badlands, one of which is Joho villagers as staple food by making gaplek. The purpose of research are to find out about the pattern of Joho villagers cultivate their land, food distribution of Joho villagers, the background of Joho villagers consume gaplek, and the pattern of consumption gaplek as their staple food.The study was descriptive qualitative research where located in the Joho village, kecamatan Kalidawir, kabupaten Tulungagung. Data retrieval conducted in-depth interviews and observations of Joho villagers associated with the consumption of cassava as a staple food. The research subjects are community leaders, goverment of villagers, and Joho villagers. Analysis of data using qualitative analysis includes data reduction, presentation and data conclusion.The consumption of gaplek by Joho villagers as staple food in their daily live due to geographical and historical factors. The geographical located of Joho village in the barren mountains and away from the city center caused people have limited access to meet basic food needs. The history begins with the consumption of cassava drought events ever experienced Joho villagers caused dry springs that village elders ordered the villagers to plant cassava. The conclusion this study shown that people have a food habit to suitable specific local food availability.

Keywords: Staple Food, Gaplek, Joho Village

Article Details

Section
Articles