Kekerasan Simbolik di Sekolah (Studi di SD Negeri Pucangro Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan)

  • SEFTIYA NUR FARIDAH
  • FRANSISCUS XAVERIUS SRI SADEWO

Abstract

Penelitian inibertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk kekerasan, alasan atau penyebab kekerasan, tempat, situasi dan kondisi pada waktu kekerasan terjadi, serta menganalisis dan mengkonstruksikan tindak kekerasan simbolik di sekolah. Peneliti menggunakan pendekatan etnometodologi yang bertujuan untuk mengamati perilaku individu dalam mengambil tindakan yang disadarinya, serta cara mereka mengambil tindakan atau belajar mengambil tindakan. Penelitian ini menggunakan perspektif teori Pierre Bourdieu.Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi.Subjek penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling.Teknik analisis menggunakan analisis interaktif.Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa adanya kekerasan simbolik yang terjadi di SDN Pucangro melalui upaya guru untuk menunjang tata tertib sekolah.Bentuk-bentuk yang kekerasan simbolik yang ditemukan, yaitu peringatan, perintah, ancaman, dan hinaan.Adanya bentuk kekerasan simbolik, siswa dipaksakan untuk mempunyai modal simbolik yang dimiliki oleh kelas menengah atas. Guru sebagai kaum dominan telah melanggengkan habitus kelas menengah atas.

Kata kunci :Sekolah, Peraturan tata tertib, Kekerasan simbolik

Published
2018-07-26
How to Cite
NUR FARIDAH, S., & XAVERIUS SRI SADEWO, F. (2018). Kekerasan Simbolik di Sekolah (Studi di SD Negeri Pucangro Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan). Paradigma, 6(2). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/24740
Section
Articles
Abstract Views: 154
PDF Downloads: 168