HABITUS TARI GANDRUNG SEBAGAI IDENTITAS BUDAYA BANYUWANGI PERANTAUAN

  • JUWINDA NATA SARI
  • FRANSISCUS XAVERIUS SRI SADEWO

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan habitus, tari gandrung, serta peran komuntas ikawangi mengenai kebiasaan tari gandrung yang dilakukan oleh komunitas ikawangi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan perspektif teori habitus Pierre Boudieu. Hasil penelitian ini menjelaskan proses habitus tari gandrung yang dilakukan oleh komunitas Ikawangi. Peneliti disini mengkaji mengenai habitus Tari Gandrung sebagai Identitas Budaya Banyuwangi di Perantauan. Kajian yang digunakan tentang teori habitus dari Pierre Bourdieu. Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnometodologi. Penelitian yang dilakukan peneliti ini mengambil lokasi di Kota Malang melalui anggota dari komunitas Ikawangi. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan purposive, dimana peneliti sudah menentukan informan yang dianggap sudah lama mengikuti komunitas tersebut dan pengalaman habitus yang dirasakan. Anggota komunitas tersebut dengan adanya memiliki perbedaan dari yang ada seperti dalam menampilkan di daerah asalnya sendiri para pelaku penari dan lainnya menggunakan pakaian Tari Gandrung lengkap beserta musik asli yang ditampilkan. Sedangkan pada komunitas ini cara menampilkan Tari Gandrung tersebut dengan menggunakan rekaman musik yang sudah ada dan bukan menggunakan tabuhan atau music aslinya. Komunitas Ikatan Mahasiswa Banyuwangi Malang Raya tersebut yang mengikuti juga memiliki modal untuk terus meningkatkan dan mengapresiasi budayanya.

Kata Kunci : Tari Gandrung, Habitus, Kualitatis Deskriptuf

Published
2019-07-26
How to Cite
NATA SARI, J., & XAVERIUS SRI SADEWO, F. (2019). HABITUS TARI GANDRUNG SEBAGAI IDENTITAS BUDAYA BANYUWANGI PERANTAUAN. Paradigma, 7(3). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/29696
Section
Articles
Abstract Views: 145
PDF Downloads: 423