Konstruksi Masyarakat tentang Praktik Politik Uang Vote Buying Hijab dalam Pemilukada Bupati Tahun 2020 Kabupaten Lamongan

  • nova setya anggraeni Universitas Negeri Surabaya
  • Agus Machfud Fauzi Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Political practice is an action taken to gain victory in the struggle for power. The practice of money politics is still a scourge in Indonesia. In the 2020 post-conflict local election in Lamongan Regency, especially in Sidogembul Village, there is a practice of money politics in the form of money, goods and hijab. The aim of this research is to identify community construction, the factors behind the practice of money politics and hijab and identify data findings as well as its relation to relevant sociological theory. This research is analyzed using Peter L.Berger's theory of social construction. In this study using a qualitative approach and methods. Collection techniques by conducting in-depth interviews, documentation, and observing events in the field. The results of the study show that there are three constructions of community categories regarding political practices in the 2020 post-conflict local elections in Lamongan Regency. Namely, first, the public considers the practice of money politics to be an act that has become a tradition, second, the community believes that the practice of money politics should be dealt with immediately and given sanctions, third, the community does not care whether or not the practice of money politics exists. The practice of money politics has become a tradition because of the underlying factors, namely external factors, external factors originating from family, friendships to work agreements. External factors have a fairly high influence and will continue to occur if individuals do not have a high opinion of their choices.

 

 

Abstrak

Praktek politik merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan kemenangan dalam memperebutkan kekuasaan. Praktek politik uang sampai saat ini masih menjadi momok di Indonesia. Pada pemilukada tahun 2020 di Kabupaten Lamongan khususnya di Desa Sidogembul adanya praktek politik uang yang berupa uang, barang dan hijab.Tujuan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi konstruksi masyarakat, faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya praktik politik uang dan hijab dan mengidentifikasi temuan-temuan data serta keterkaitanyya dengan teori sosiologi yang relevan. Penelitian ini dianlisis menggunakan teori konstruksi sosial Peter L.Berger. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode. Teknik pengumpulan dengan melakukan wawancara secara mendalam, dokumentasi, dan observasi kejadian di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga konstruksi kategori masyarakat tentang praktek politik pada pemilukada tahun 2020 di Kabupaten Lamongan. Yaitu pertama masyarakat menganggap praktek politik uang merupakan tindakan yang sudah menjadi tradisi, kedua masyarakat menganggap praktek politik uang seharusnya segera diatasi dan diberikan sanksi, ketiga masyarakat tidak peduli  baik ada atau tidaknya praktek politik uang. Praktek politik uang menjadi tradisi karena adanya faktor-faktor yang menelatarbelangi yaitu seperti adanya faktor eksternal, faktor eksternal berasal dari keluarga, pertemanan hingga kesepakatan kerja. Faktor eksternal memiliki pengaruh yang cukup tinggi dan akan terus terjadi jika individu tidak memiliki pendirian yang tinggi akan pilihannya

Published
2023-02-16
How to Cite
anggraeni, nova, & Fauzi, A. (2023). Konstruksi Masyarakat tentang Praktik Politik Uang Vote Buying Hijab dalam Pemilukada Bupati Tahun 2020 Kabupaten Lamongan. Paradigma, 12(1), 169-178. Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/55862
Abstract Views: 36
PDF Downloads: 31