DEPOLIITISASI NAHDLATUL ULAMA 1968-1983

  • ARIF HIDAYATULLAH

Abstract

Abstrak

Setelah Indonesia merdeka NU dalam banyak kesempatan turut mengisi kemerdekaan dengan menempatkan beberapa tokohnya dalam posisi penting. Keikutsertaan  berpolitik seperti ini secara tidak langsung telah  mengantar NU yang berorientasi pada kegiatan sosial keagamaan dan budaya bertransformasi menjadi organisasi kemayarakatan yang juga menjalankan fungsi politik. Masa Orde Baru yang dipimpin Soeharto melalui pelantikan dirinya oleh MPR pada 1968 merupakan awal dari gerak baru sejarah Bangsa Indonesia dan juga sejarah baru bagi seluruh lembaga atau organisasi sosial kemasyarakatan di Indonesia, termasuk Nahdlatul Ulama. NU yang saat itu sudah terjun ke dalam percaturan politik nasional dengan merubah dirinya menjadi sebuah partai politik dikhawatirkan akan menjadi sebuah kekuatan besar yang dapat membahayakan posisi Pemerintahan Orde Baru jika terjadi ketidakselarasan.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang diawali dengan tahap heuristik, dalam tahap ini  penulis melakukan pengumpulan sumber atau data berupa koran sejaman dan buku yang berkaitan dengan rumusan masalah diantaranya faktor pendorong depolitisasi NU, proses depolitisasi NU dan, pengaruh proses depolitisasi NU. kemudian data tersebut diuji validitasnya dengan kritik intern yaitu pengujian data dari satu data dengan data yang lainnya hingga didapatkan   fakta, kemudian fakta-fakta yang terkumpul diinterpretasikan secara kronologis, dan ditahap historiografi dihasilkanlah sebuah laporan dari hasil penelitian sejarah yang berjudul “ Depolitisasi Nahdlatul Ulama 1968-1983”.

Dari hasil penelitian yang  telah di lakukan penulis, maka ditemukan beberapa poin yang dapat dijadikan jawaban atas rumusan masalah diatas. Faktor pendorong depolitisasi NU antara lain adalah, NU dianggap sebagai kekuatan besar dengan segenap dukungan massanya sehingga dikhawatirkan menyaingi kekuatan pemerintah Orde Baru pada masa itu, sehingga perlu direduksi. Proses depolitisasi tersebut terjadi dalam beberapa bentuk, mulai dari penerapan pancasila sebagai ideologi organisasi hingga intervensi pemerintah terhadap PPP. Segala upaya depolitisasi NU pada masa Orde Baru membawa perubahan besar dalam NU. Adapun pengaruh proses depolitisasi tersebut antara lain kembalinya NU ke Khittah 1926 yaitu sebagai jam’iyah diniyyah dan meninggalkan fungsi politiknya. Depolitisasi NU ini menarik untuk dikaji karena sebagai sebuah organisasi yang besar NU mempunyai sejarah dinamika politik yang cukup menarik, terutama pada masa Orde Baru saat kedua kekuatan tersebut harus berhadapan demi menjaga eksistensinya masing-masing. Selain itu masih sedikit penelitian yang membahas tentang perpolitikan NU, khususnya yang menitikberatkan pada proses depolitisasi NU.

 Kata kunci: Nahdlatul Ulama, Orde Baru, Pancasilaisasi, Depolitisasi.

Published
2014-08-21
Abstract Views: 28
PDF Downloads: 267