TOLONG - MENOLONG DALAM HAJATAN PERNIKAHAN JAWA : STUDI KASUS DESA BENDO PARE KABUPATEN KEDIRI
Keywords:
Tolong-Menolong, Hajatan Pernikahan, Budaya Jawa, Pembelajaran IPSAbstract
Penelitian ini mengkaji bentuk, makna sosial-budaya, serta relevansi praktik tolong-menolong dalam hajatan pernikahan adat Jawa di Desa Bendo, Kabupaten Kediri. Tradisi seperti rewang (bantuan tenaga) dan buwuh (sumbangan materi) merupakan wujud gotong royong yang telah diwariskan lintas generasi dan masih dijalankan secara aktif oleh masyarakat desa. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik tolong-menolong dalam hajatan mencerminkan nilai solidaritas, kerja sama, dan tanggung jawab sosial. Kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai dukungan fungsional terhadap penyelenggara hajatan, tetapi juga menjadi sarana pendidikan karakter, pewarisan budaya, dan penguat kohesi sosial. Partisipasi warga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, relasi sosial, dan nilai timbal balik. Dalam konteks pendidikan, praktik ini sangat relevan untuk diintegrasikan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) karena memuat nilai-nilai lokal, etika kolektif, dan pembelajaran kontekstual. Penelitian ini menegaskan bahwa rewang adalah institusi sosial yang memiliki peran penting dalam mempertahankan struktur sosial masyarakat desa serta sebagai media pembelajaran karakter berbasis kearifan lokal.
Downloads
References
Anggraeni, L., & Nurdin, M. (2024). Sedekah dan Relasi Sosial Dalam Tradisi Sepasar Jawa. Jurnal Sosial Islamika, 13(2), 105–120.
Aricindy, N., & Wijaya, M. A. (2023). Modernisasi Tradisi Pernikahan Jawa: Transformasi Nilai Jalam Penggunaan Jasa Profesional. Jurnal Sosial Budaya Nusantara, 21(1), 55–69.
Astuti, D., & Gibson, T. (2018). Rewang As a Living Institution: Community Mutuality in Javanese Rural Life. Asian Cultural Studies, 14(2), 87–101.
Butler, B. (2016). Hybrid Weddings: Negotiating Between Tradition and Modernity in Rural Indonesia. Ethnographic Horizons, 12(3), 203–222.
Hardiyanto, A. (2021). Bleketepe Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Jawa. Jurnal Warisan Budaya, 9(1), 33–48.
Hartini, S., Rakhmawati, Y., & Fadillah, R. (2023). Makna Simbolik Makanan Dalam Upacara Sepasar Jawa. Jurnal Kuliner dan Budaya, 9(1), 88–102.
Ismail, M. (2021). Doa Bersama Dalam Tradisi Islam Jawa: Fungsi dan Hikmah Sosial. Jurnal Ushuluddin, 29(1), 45–60.
Kurniawati, D. (2019). Peran Tradisi Wangsulan Dalam Sistem Pernikahan Jawa. Jurnal Budaya Nusantara, 8(2), 44–59.
Lubis, H. (2019). Religiusitas Lokal Dalam Tradisi Kenduri. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, 14(3), 133–150.
Maharani, E. (2018). Komunikasi Nonverbal Dalam Tradisi Nonjok. Jurnal Ilmu Komunikasi, 15(1), 76–88.
Mulyani, D., & Setiawan, F. (2020). Tradisi Sepasar Dalam Budaya Jawa: Antara Spiritualitas dan Solidaritas Sosial. Jurnal Kearifan Lokal, 6(2), 121–135.
Nugroho, R. (2020). Tradisi Nonjok Dalam Konteks Sosial Jawa. Jurnal Sosial Budaya, 6(2), 110–123.
Onda, Y. (2024). Integrasi Tradisi Lokal dan Modernitas Malam Pernikahan Jawa. Journal of Local Culture and Community, 10(1), 22–38.
Prasetya, D. (2019). Simbol Janur Dalam Ritual Adat Jawa. Jurnal Kajian Budaya, 12(4), 89–101.
Purnamasari, L. (2020). Makna Simbolik Tarub Dalam Tradisi Pernikahan Jawa. Jurnal Seni dan Budaya, 18(1), 91–103.
Putri, F. D., & Rachmawati, S. (2021). Perubahan Tradisi Ngunduh Manten Pada Masyarakat Jawa Kontemporer. Jurnal Antropologi Nusantara, 19(2), 133–148.
Rahmawati, D. (2017). Makna Spiritualitas Dalam Tradisi Midodareni. Jurnal Spiritualitas dan Budaya, 3(2), 91–106.
Raharjo, B. (2022). Temu Manten Sebagai Representasi Nilai Kolektif Dalam Budaya Jawa. Jurnal Antropologi Indonesia, 44(1), 56–71.
Rochman, A. (2016). Struktur Simbolik Dalam Adat Jawa: Studi Kasus Tarub dan Tuwuhan. Antropologi Indonesia, 37(1), 56–72.
Sari, L. R., & Ramadhan, A. (2023). Eksistensi Nilai Gotong Royong Dalam Tradisi Adat Jawa. Jurnal Sosial Tradisi, 11(1), 45–61.
Setiyani, N., & Saprudin, E. (2024). Peran Rewang Dalam Memperkuat Kohesi Sosial Masyarakat Jawa. Jurnal Pendidikan Sosial dan Budaya, 6(1), 17–30.
Setyawati, A. (2022). Timbal Balik Sosial Dalam Tradisi Rewang di Jawa. Jurnal Komunitas, 14(2), 183–200.
Slikkerveer, L. J. (2019). Indigenous Knowledge and Sustainable Development: Cultural Beritage in Southeast Asia. Asian Anthropology, 11(2), 141–158.
Sulastri, E. (2020). Fungsi Sosial Lamaran Dalam Masyarakat Tradisional Jawa. Jurnal Antropologi Indonesia, 41(1), 83–97.
Sunarto, S. (2022). Midodareni Sebagai Warisan Ritual dan Sosial. Jurnal Tradisi Nusantara, 8(1), 119–132.
Suryanto, E., & Mariani, D. (2023). Tolong-Menolong Dalam Tradisi Jawa: Studi Kasus Temu Manten. Jurnal Komunitas dan Tradisi Lokal, 5(1), 45–62.
Wahyuni, T., & Fitria, D. (2021). Dimensi Sosial Temu Manten Dalam Upacara Adat Jawa. Jurnal Sosial dan Budaya Nusantara, 18(2), 123–136.
Wardatun. (2019). Rewang dan Partisipasi Perempuan Dalam Pelestarian Tradisi Jawa. Jurnal Perempuan dan Budaya, 15(3), 75–88.
Wardatun. (2024). Krisis Ekonomi Perawatan Dalam Budaya Jawa Modern. Jurnal Kajian Sosial Komunitas, 10(1), 37–53.
Widodo, S. (2021). Hitungan Hari Baik Dalam Pernikahan Jawa: Makna dan Relevansi. Jurnal Religi dan Budaya, 13(3), 203–218.
Wijayanti, A., Susilowati, I., & Rafiq, M. (2022). Solidaritas Sosial Dalam Upacara Ngunduh Manten. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 24(1), 77–94.
Wiryomartono, B. (2014). Architecture and Identity in Indonesia: A Study of Cultural Symbolism and Traditional Architecture. Springer.
Wulandari, D. (2017). Simbolisme Dalam Upacara Pernikahan Jawa. Jurnal Antropologi UGM, 19(2), 201–215.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Naila Mubarokah, Sarmini, Nuansa Bayu Segara, Muhammad Ilyas Marzuqi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Abstract views: 35
,
PDF Downloads: 36
