PEMANFAATAN MUSEUM PERJUANGAN 10 NOVEMBER 1945 SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA N 14 SURABAYA

  • LAKSITA DEWI PURNAMAWATI

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan/progam Museum Perjuangan 10 November 1945 terkait dengan pemanfaatannya sebagai sumber belajar siswa SMA N 14 Surabaya, serta keterkaitan kebijakan Museum Perjuangan 10 November 1945 terhadap kurikulum pendidikan KBK, KTSP, dan K13. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 14 Surabaya pada bulan September sampai dengan Desember 2016. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian kualitatif dengan mengambil informan penelitian sebanyak 4 orang. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, panduan wawancara dan dokumentasi. Instrumen diuji keabsahannya menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan.

Hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa program museum Perjuangan 10 November 1945 yang terkait dengan pemanfaatannya sebagai sumber belajar siswa SMA yang telah dilaksanakan dan masih berjalan sampai saat ini adalah Program Museum Masuk Sekolah, dan Program Museum Keliling, serta program Museum Perjuangan 10 November 1945 yang telah dilakukan meliputi program museum masuk sekolah, dan museum keliling tidak ada kaitannya dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), serta Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), namun mempunyai keterkaitan dengan K13 karena didalam K13 menerapkan proses pembelajaran mata pelajaran sejarah secara langsung, dimana dimana dalam kegiatan pembelajaran sejarah yang dilakukan oleh guru maupun siswa untuk mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi secara langsung dengan sumber belajar yaitu salah satunya  Museum Perjuangan 10 November 1945.

Kata kunci: pemanfaatan, museum perjuangan 10 november 1945, sumber belajar      

Published
2017-01-11
Abstract Views: 143
PDF Downloads: 226