KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DALAM UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM) PEMBELAJARAN SEJARAH INDONESIA KELAS X TAHUN AJARAN 2019/2020 DI SMAN 1 KREMBUNG

  • RIZKI ANISATUL MAGHFIROH
  • ARTONO

Abstract

Kurikulum Nasional menekankan pada keaktifan dan kemandirian belajar peserta didik dalam memperoleh pengetahuan yang dalam hal ini dicapai dengan menggunakan pendekatan saintifik. UKBM adalah perangkat pembelajaran yang berisi kumpulan satuan pelajaran yang kecil disertai muatan stimulus belajar yang memungkinkan tumbuhnya kemandirian dan pengalaman peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam penguasaan kompetensi secara utuh melalui pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yang mendorong kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kecakapan hidup abad 21. UKBM dilaksanakan untuk merealisasi tuntutan Kurikulum Nasional pada peserta didik. Realitas di lapangan menyatakan bahwa masih rendahnya kemandirian belajar yang dimiliki peserta didik SMA dan adanya kenyataan bahwa kemampuan berpikir kritis peserta didik di Indonesia masih terbilang rendah. Diketahui pada daftar peringkat pendidikan dunia dalam PISA tahun 2018, peringkat Indonesia turun di urutan ke 72 dari 77 negara yang disurvei. Dimana pada PISA tahun 2015 urutan Indonesia berada pada urutan ke 69 dan hanya unggul 8 tingkat dari tingkat terendah. Soal yang digunakan yaitu soal dari level terendah hingga tinggi dan peserta didik dari Indonesia hanya mampu menjawab pada level 1 dan 2 (soal tergolong rendah).Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif karena data yang diteliti berupa kata-kata tertulis dan penulis akan mendeskripsikan suatu gejala peristiwa secara sistematis dari suatu fenomena. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan UKBM. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek dalam penelitian yaitu peserta didik kelas X IA7, X IS4, dan X Bahasa.Hasil penelitian menyatakan bahwa sebanyak 49,5% peserta didik berada pada kategori keterampilan berpikir kritis sangat rendah, sebanyak 29,9% peserta didik berada pada kategori keterampilan berpikir kritis rendah, sebanyak 11,2% peserta didik berada pada kategori keterampilan berpikir kritis sedang, sebanyak 2,8% peserta didik berada pada kategori keterampilan berpikir kritis tinggi, dan sebanyak 6,5% peserta didik berada pada kategori keterampilan berpikir kritis sangat tinggi. Peserta didik belum mencapai standar minimal perolehan skor yaitu 78 poin pada soal yang dibuat dari pengembangan keterampilan berpikir kritis Ennis. Soal basis HOTS yang disajikan oleh peneliti dengan berlandaskan indikator berpikir kritis Ennis belum bisa dilalui oleh peserta didik sehingga mendapat nilai yang kurang baik karena tidak mengerti maksud dari kata perintah, ada kata dalam soal yang tidak dipahami peserta didik, dan malas membaca stimulus. Hal ini juga tidak lepas dari kurang sesuainya pembelajaran UKBM dan pengasahan keterampilan berpikir kritis oleh guru.Kata kunci: Keterampilan Berpikir Kritis, UKBM.
Published
2020-01-21
Section
Articles
Abstract Views: 58
PDF Downloads: 169