FAKTOR KETERLIBATAN PARTISIPAN PADA KERUSUHAN DERMODJOJO DI AFDEELING BERBEK 1907: TINJAUAN PERILAKU KOLEKTIF

  • DODIK PRAYOGI
  • SRI MASTUTI PURWANINGSIH

Abstract

Perilaku kolektif dipergunakan sebagai suatu pendekatan dalam melihat fenomena gerakan sosial lama. Masyarakat lokal-tradisional merupakan subjek yang selalu terlibat dalam gerakan sosial tersebut. Gerakan sosial yang sifatnya sementara, spontan, serta mengabaikan aspek rasional, telah memberikan dugaan baru mengenai mengapa masyarakat lokal-tradisional selalu terlibat. Akan tetapi, apabila dicermati lebih jauh, tidak keseluruhan peristiwa gerakan sosial sosial selama periode kolonial termasuk sebagai upaya “pemberontakan”. Tidak jarang gerakan tersebut hanya bersifat kerusuhan, bukan merupakan pemberontakan yang benar-benar ditujukan untuk menolak kesewenang-wenangan pemerintah kolonial. Gerakan sosial memiliki berbagai motif yang perlu didalami, terlebih dalam hal keterlibatan masyarakat tradisional, sebagai sekumpulan individu yang selalu dilibatkan di dalamnya. Daerah-daerah pedesaan yang sarat akan tradisionalitas serta solidaritas yang kuat, seolah menjadi basis perlawanan. Basis-basis tersebut menjadi titik perlawanan, sekali lagi ditunjang dengan keberadaan tokoh agama sebagai inisiator. Darmodjojo sebagai seorang guru agama turut menjadi sosok yang memicu meledaknya perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda. Tidak dapat dipungkiri peranan seorang tokoh agama yang dianggap panutan dan teladan hidup umat beragama, telah membawa corak khusus dalam fenomena pergolakan sosial. Semangat religius dalam perlawanan tersebut tercerminkan lewat simbol-simbol kepercayaan dan kedekatan dengan tokoh agama. Pendekatan perilaku kolektif dalam menganalisis suatu gerakan sosial, dimuali dengan memahami latar belakang masyarakat. Kedudukan sosial, adat maupun tradisi, keyakinan, ekonomi, hingga pendidikan adalah beberapa faktor yang penting untuk dikorelasikan. Selain itu, bagaimana upaya-upaya yang dilakukan oleh pemimpin gerakan turut membantu bagaimana mulanya suatu masa dapat terkonsentrasi. Mobilisasi menjelang gerakan, berjalannya gerakan, hingga hasil akhir sebagai tahapan-tahapan selanjutnya, melengkapi penelitian guna mencari sebab-sebab unik keterlibatan kelompok masyarakat tradisional.Kata Kunci: Kerusuhan Darmodjojo, perilaku kolektif
Published
2020-02-11
Section
Articles
Abstract Views: 93
PDF Downloads: 174