Authors

  • M ATTAMAMI AL ISLAH

Abstract

ABSTRAK  

Penulisan skripsi ini berdasarkan wacana tentang hubungan Islam dengan politik atau Islam dengan Negara selalu menarik untuk dikaji. Wacana tersebut juga melibatkan berbagai kalangan diantaranya kiai, politisi, akademis, partai, dan Negara. Wacana tersebut telah melahirkan berbagai bentuk konflik dan kompromi yang mencerminkan kekuatan sekaligus kelemahan kelompok Islam sendiri.

Nahdlatul Ulama (NU) Gresik pada tahun 1973-1984 berfusi bersama unsur-unsur Islam lainnya dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sebagai unsur yang palig dominan dalam fusi tersebut keberadaan NU sangat berpengaruh terhadap setiap gerak PPP di Gresik dan memberikan kontribusi yang tidak sedikit, terutama peranannya dalam perolehan suara PPP di Gresik. Menghadapi Pemilu 1977 dan Pemilu 1982 bersama unsur lain NU berusaha untuk memenangkan PPP dengan mengumpulkan suara sebanyak-banyaknya. Berkaitan dengan peranan NU tersebut diatas terutama pada masa bergabung di dalam PPP dalam penelitian ini, muncul beberapa permasalahan, yaitu (1) Bagaimana strategi yang dilakukan NU Gresik dalam memenangkan PPP pada saat NU berfusi di dalam PPP (2) Bagaimana hasil perolehan suara PPP di Kabupaten Gresik pada saat NU berfusi di dalam PPP (3) Bagaimana peran kiai sebagai motor politik Partai Persatuan Pembangunan di Kabupaten Gresik. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui strategi yang dilakukan NU Gresik dalam memenangkan PPP pada saat NU berfusi di dalam PPP. (2) Mengetahui hasil perolehan suara PPP di Gresik pada saat NU berfusi di dalam PPP. (3) Untuk mengetauhi peran kiai sebagai motor politik Partai Persatuan Pembangunan di Kabupaten Gresik.

Untuk mengkaji permasalahan tersebut metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yang meliputi empat tahap yaitu heuristik. Lingkup spasial dalam penelitian ini adalah kabupaten Gresik, sedangkan lingkup temporal penulis mengambil tahun 1973-1984 karena pada tahun tersebut NU Gresik bersama unsur Islam lainnya melakukan fusi ke dalam PPP. Dengan berbagai strategi yang dilakukan NU Gresik berusaha untuk memperoleh suara PPP sebanyak-banyaknya.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa NU di Gresik berdiri pada tahun 1934 setelah beberapa tahun sebelumnya yaitu pada tahun 1930 dilaksanakannya Muktamar NU di Pekalongan. Tokoh-tokoh yang berjasa dalam pendirian NU di Gresik diantaranya Kyai Maimun Adnan, Kyai Toyib. Latar belakang berdirinya NU di Gresik adalah untuk mendukung berdirinya NU secara nasional. Dalam perjalanan politiknya, NU pernah bergabung dalam MIAI, menjadi anggota istimewa Masyumi, dan mendirikan Partai politik NU sendiri, bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan, dan terakhir mendeklarasikan Partai Kebangkitan Bangsa.

Secara politis pada tahun 1973-1984 kekuatan NU tergabung dalam Partai Persatuan Pembagunan (PPP). Kebijaksanaan pemerintah Orde Baru meyederhanakan partai menjadi dua partai dan satu golongan ini memaksa NU Gresik bersama Syarekat Islam Indonesia (PSII), Perti, Parmusi (yang kemudian berubah menjadi Muslimin Indonesia) untuk berfusi ke dalam PPP pada tanggal 5 Januari 1973. Dalam upaya untuk memenangkan PPP di Gresik, NU melakukan berbagai strategi yaitu dengan mamanfaatkan keberadaan NU sebagai organisasi massa yang memiliki pengikut yang jumlahnya tidak sedikit baik di tingkat nasional maupun lokal yang dalam hal ini adalah Gresik, mengerahkan ulama-ulama NU Gresik untuk terlibat langsung dalam proses kampanye yang dilakukan di beberapa daerah di kaabupaten Gresik, dalam kegiatan kampanye PPP para ulama NU di Gresik berusaha untuk memikat hati masyarakat agar menyalurkan aspirasi politiknya ke PPP dengan berbagai cara termasuk menggunakan tema perjuangan Islam, Sebagai hasilnya PPP di Gresik mampu menjadi kekuatan terbesar,

dan menjadi tandingan Golkar yang cukup berarti dalam Pemilihan Umum 1977 sampai pada Pemilu 1982. Hasil yang diperoleh PPP di Gresik diluar dugaan baik PPP sendiri maupun Golkar atau PDI, yaitu dengan memperoleh suara sebanyak 191.698 dengan mendapat 18 kursi pada pemilu 1977 dan 194.843 dengan mendapat 16 kursi pada pemilu 1982. Secara umum perolehan suara PPP di Gresik pada Pemilu 1977 dan 1982 stabil dan penyebarannya hampir merata di seluruh wilayah kecamatan.

Kata Kunci : Nahdlatul Ulama, Perolehan Suara, Partai Persatuan Pembangunan

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2014-05-05
Abstract views: 102 , PDF Downloads: 117