BENTUK DAN MAKNA TATA RIAS TRADISIONAL SENI TARI DRIL DALAM LANGEN TAYUB DI KECAMATAN PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG
DOI:
https://doi.org/10.26740/jtr.v9n2.33700Abstract
Abstrak
Tari Dril dalam kesenian langen tayub sebagai warisan yang secara turun temurun harus dilestarikan sekaligus dikembangkan supaya menjadi daya tarik di daerah serta menjadi acuan dalam kesenian daerah. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi 1) bentuk tata riasawajah,apenataan rambut, busana serta aksesorisatari dril pada pertunjukan langenatayub di kecamatan Pasirian kabupaten Lumajang, dan 2) makna tata rias tradisional seni tari dril dalam langen tayub di kecamatan Pasirian Lumajang. Metode penelitian adalahapenelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metodeatriangulasi, yang meliputi 1) wawancara, 2) observasi, dan 3) dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata rias wajah waranggono atau tandak mempunyai gambaran sebagai ciri khas mencerminkan perempuan Jawa yang anggun. Waranggono adalah sebutan untuk penari tayub perempuan yang biasa dikenal dengan nama tandak sedangkan pramugari adalah sebutan untuk penari tayub laki-laki. Tata penataan rambut waranggono atau tandak mengenakan sunggar Jawa dan sanggul Ukel Konde. Busana yang dikenakan penari tayub perempuan adalah Jarik kuwung khas Jawa, kebaya sebagai penutup badan, kemben atau mekak sebagai kain penutup bagian dada, stagen, toso dan tali, selandang atau sampur, alas kaki atau Sandal.aAksesoris yang dikenakan penari tayub perempuan adalah bunga mawar, anting, bros, kalung, gelang dan cincin. Tata rias wajah pramugari ciri khas natural dan berwibawa laki-laki Jawa. Busana yang dikenakan pramugari adalah basofi, sebong jarik khas Jawa, celana panjang, sepatu, Blangkon. Seni tari dril yang terdapat dalam langen tayub di kecamatan Pasirian kabupaten Lumajang bermakna sebagai bentuk ungkapan syukur masyarakat Lumajang khususnya terhadap hasil bumi yang telah diperoleh.
Kata Kunci: Tata Rias Tradisional Penari Dril, Waranggono atau Penari Perempuan, Pramugari atau Penari Laki-laki,Tari Dril, Kecamatan Pasirian.
Abstract
Dril dance in the langen tayub art as a legacy that has been passed down from generation to generation must be preserved as well as developed in order to be an attraction in the area and become a reference in regional art.The purpose of this study was to identify 1) the form of facial make-up, hair styling, clothing and dril dance accessories in the Langen Tayub performance in the Pasirian district of Lumajang Regency, and 2) the meaning of the traditional makeup of the Dril dance in Langen Tayub in the Pasirian Lumajang District.This research method is a descriptive study with a qualitative approach. Data collection techniques using the triangulation method, which includes 1) interviews, 2) observation, and 3) documentation. The results showed that the face makeup or waranggono tandak has a picture as a characteristic reflects the graceful Javanese women. Waranggono is a term for female tayub dancers commonly known as tandak while stewardess is a term for male tayub dancers. Hairdressing or tandak hairstyle wearing Javanese sunggul and Ukel Konde bun. Clothing worn by female tayub dancers is Javanese Jarik kuwung, kebaya as body covering, kemben or mekak as a cloth covering the chest, stagen, toso and rope, sling or sampur, Sandal or footwear. Accessories worn by womens tayub dancers are roses, earrings, brooches, necklaces, bracelets and rings. The makeup of a flight attendant or male dancer has natural and authoritative features of Javanese men. The clothing worn by flight attendants or male tayub dancers is basofi, a Javanese traditional finger, pants, shoes, Blangkon. Dril dance which is contained in Langen Tayub in Pasirian Sub-district, Lumajang Regency means as a form of gratitude for the people of Lumajang, especially for the products that have been.
Keywords:Traditional Make-Up Dril Dancers, Waranggono or Female Dancers, Male Stewardes or Dancers, Dril Dance, Pasirian District
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Abstract views: 993
,
PDF Downloads: 958





