PERBANDINGAN PENGGUNAAN TEKNIK EYESHADOW PAKEM DENGAN TEKNIK CUT CREASE UNTUK MATA MONOLID PADA TATARIAS PENGANTIN TRADISIONAL SOLO PUTRI
Abstract
Tata rias pengantin Solo ialah bagian dari warisan budaya yang mencakup rias wajah, penataan rambut, busana, serta aksesoris tradisional. Salah satu elemen penting dalam tata rias wajah ialah penggunaan eyeshadow pakem yang mencerminkan nilai-nilai budaya. Seiring berkembangnya tren kecantikan, teknik cut crease mulai banyak dipergunakan sebagai bentuk modifikasi modern, khususnya untuk menciptakan efek lipatan kelopak mata yang lebih tegas pada mata monolid, yakni mata tanpa lipatan kelopak ganda. Untuk menyesuaikan bentuk mata tersebut, diperlukan teknik aplikasi eyeshadow yang berbeda. Kajian ini dilakukan untuk mengetahui hasil riasan mata monolid memakai eyeshadow pakem, mengevaluasi hasil dengan teknik cut crease, serta menganalisis perbedaan antara keduanya dalam konteks tata rias pengantin Solo Putri Tradisional. Kajian ini mempergunakan pendekatan eksperimen dengan melibatkan 30 observer sebagai penilai hasil riasan. Dari hasil penelitian, diketahui jika penggunaan eyeshadow pakem pada mata monolid menghasilkan nilai rata-rata 3,4 yang termasuk kategori baik. Sementara itu, penggunaan teknik cut crease memperoleh nilai rata-rata 3,1 yang juga masuk dalam kategori baik. Meski keduanya memberi hasil yang cukup baik, terdapat perbedaan signifikan di antara keduanya, dengan nilai signifikansi sejumlah 0,016 (<0,05). Hal ini mempelihatkan jika eyeshadow pakem menghasilkan tampilan riasan yang lebih baik dibandingkan teknik cut crease pada pengantin Solo Putri Tradisional.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section

