MAKNA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA BAGI REMAJA

  • Ardhya Yurike Prastika
  • Refti Handini Listyani

Abstract

Penelitian ini tentang bagaimana makna kekerasan dalam rumah tangga bagi remaja sebagai bentuk disharmoni keluarga, makna tersebut diperoleh setelah mentransformasikan simbol-simbol yang ada pada setiap kejadian kekerasan yang terjadi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan perspektif teori interaksi simbolik Herbert Blumer metode fenomenologi. Konsep pemikiran Herbert Blumer mengenai interaksi simbolik bahwa manusia memiliki kekhasan sifat pada interaksi yaitu saling menerjemahkan atau mendefinisikan tindakan yang tidak dibuat langsung, tapi berdasarkan atas makna. Pada umumnya, keluarga batih terdiri dari suami, istri dan anak yang sering disebut juga sebagai rumah tangga. Anak dalam usia 13-17 merupakan golongan remaja, usia remaja merupakan masa transisi karena berada di antara usia anak-anak dan dewasa. Hasil pada penelitian ini bahwa kekerasan dalam rumah tangga merupakan salah satu contoh proses interaksi sosial. Simbol yang ada pada interaksi sosial bisa juga disebut interaksi simbolik, bentuk-bentuk kekerasan yang terjadi merupakan simbol yang akan diproses oleh remaja dan ditransformasikan menjadi makna.

Kata kunci: Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Keluarga, Interaksi Simbolik

 

Author Biographies

Ardhya Yurike Prastika

Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya

Refti Handini Listyani

Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya

Published
2020-06-22
How to Cite
Prastika, A., & Listyani, R. (2020). MAKNA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA BAGI REMAJA. Paradigma, 9(1). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/37047
Section
Articles
Abstract Views: 339
PDF Downloads: 387