Membangun Karakter Integritas Peserta Didik melalui Mata Pelajaran IPS : Studi Kasus SMP Negeri 50 Surabaya
DOI:
https://doi.org/10.26740/penips.v3i1.52349Keywords:
karakter integritas, peserta didik, mata pelajaran IPSAbstract
Pada era globalisasi ini pendidikan mempunyai peran penting dalam membangun karakter generasi muda untuk membentengi diri dari dampak negatif globalisasi, salah satunya pendidikan karakter. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menggali informasi mengenai : 1) strategi guru dalam membangun karakter integritas peserta didik melalui pembelajaran IPS di SMP Negeri 50 Surabaya melalui perencanaan pembelajaran, 2) strategi guru dalam membangun karakter integritas peserta didik melalui pembelajaran IPS di SMP Negeri 50 Surabaya melalui pelaksanaan pembelajaran, 3) strategi guru dalam membangun karakter integritas peserta didik melalui pembelajaran IPS di SMP Negeri 50 Surabaya melalui evaluasi pembelajaran. Dalam penulisan penelitian ini, penulis menggunakan teori perkembangan moral Thomas Lickona yang terdiri dari konsep moral (moral knowing), sikap moral (moral felling), perilaku moral (moral behavior). Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian study kasus untuk mendapatkan data dari sumber data yang relevan. Subjek dari penulisan penelitian ini adalah Guru IPS di SMP Negeri 50 Surabaya, sebanyak 2 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa membangun karakter peserta didik melalui mata pelajaran IPS dilakukan dengan 1. melalui perencanaan pembelajaran, 2. melalui pelaksanaan pembelajaran, dan 3. melalui evaluasi pembelajaran. Melalui perencanaan pembelajaran dilakukan dengan menuliskan nilai karakter integritas kedalam RPP, yakni pada tujuan (capaian) pembelajaran serta muatan karakter yang terkandung dalam kegiatan pembelajaran; melalui pelaksanaan pembelajaran karakter integritas dibangun dengan metode diskusi presentasi dan role playing, dengan media pembelajaran power point dan media pendukung dalam bermain peran (role playing), dengan sumber belajar berupa buku siswa dan sumber belajar elektronik, dengan asesmen sumatif dan formatif; serta melalui evaluasi ranah kognitif,afektif, dan psikomotorik.