Potensi Ajaran Catur Piwulang Sunan Drajat Sebagai Sumber Pembelajaran IPS SMP
Keywords:
Catur Piwulang, Sumber Belajar, dan Pendidikan IPSAbstract
Catur Piwulang merupakan salah satu ajaran humanisme Sunan Drajat yang sekarang menjadi kebudayaan lokal di Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Catur Piwulang memiliki emptat pilar yang bertujuan untuk menjadikan manusia yang manusiawi dan mengandung nilai sosial-religius. Catur Piwulang merupakan kebudayaan lokal yang sampai sekarang masih sesuai untuk diterapkan pada zaman sekarang yaitu era globalisasi. Di era globalisasi saat ini dengan masuknya informasi yang sangat mudah membuat kebudayaan lokal menjadi terancam. Hal tersebut dikarenakan kebudayaan asing yang masuk dan kurangnya pemahaman dan pengetahuan kebudayaan lokal bagi generasi muda. Akibatnya masyarakat cenderung lebih memilih budaya asing yang dianggap lebih praktis dibandingkan budaya lokal. Sebab itu salah satu faktor kebudayaan lokal kurang diminati yaitu, kurangnya generasi penerus yang memiliki minat untuk mengenal dan belajar kebudayaannya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu potensi Ajaran Catur Piwulang Sunan Drajat dari perspektif bidang keilmuan IPS. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan obyek penelitian yakni Ajaran Catur Piwulang Sunan Drajat. Teknis analisis data menggunakan intefaktif Miles and Huberman yang memiliki tiga kompenen utama dalam menentukan isi simpulan, yakni: (1) reduksi data; (2) sajian data; (3) verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan, ajaran Catur Piwulang Sunan Drajat sebagai kebudayaan lokal memiliki potensi sebagai sumber pembelajaran IPS. Didapat dari hasil penelitian pada ajaran Catur Piwulang Sunan Drajat relevan dengan bidang keilmuan IPS yakni tentang pemanfaatan potensi sosial pada KD 3.2 kelas VII dengan penekanan pada analisis interaksi sosial dalam ruang dan pengaruh terhadap kehidupan sosial, ekonomi, budaya dalam nilai dan norma, serta kelembagaan sosial budaya.
Downloads
References
Miftackul, U., & dll. (2018). PendampinganKomunitas Pengemis dalam Melestarikan Piwulang Kanjeng Sunan Drajat Lamongan. Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, 279-293.
Nahak, H. M. (2019). Upaya Melestarikan Budaya Indonesiadi Era Globalisasi. Jurnal Sosiologi Nusantara, 67-70.
Nugarani. (2014). Penelitian Kualitatif .
Prastowo, A. (2016). Metode Penelitian Kualitatif dalam Prespektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: AR-Ruzz Media.
Widyanti, T. (2015). penerapan nilai-nilai kearifan lokal dalam budaya masyarakat kampung adat cireundeu sebagai pembelajaran ips. JPIS, 161.
Yefterson, S. N. (2021). Integrasi Sejarah Lokal Pada Bahan Ajar Mata Pelajaran Sejarah Indonesia . Kronologi, 234-235.
yuliani, w. (2018). Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif Dalam Perspektif Bimbingan Dan Konseling . quanta, 83-84.
ASTUTI, R. (2022). Makna Simbolik Tradisi Punjungan . UIN Walisongo Semarang, 22-25.
Al-Aziz, R. F. (2021). Makna Simbolik Dalam Tradisi Nyuguh Masyarakat Rawa Bebek Di Kelurahan Kota Baru, Bekasi Barat. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 62-65.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Muhammad Is'ad Al Muzakki, Dian Ayu Larasati, Hendri Prastiyono, Kusnul Khotimah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

