PERBEDAAN SUBJECTIVE WELL-BEING DITINJAU DARI JENIS KELAMIN DAN STATUS PERNIKAHAN PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL
DOI:
https://doi.org/10.26740/cjpp.v7i1.32033Abstract
Penelitan ini bertujuan untuk menguji perbedaan subjective well-being ditinjau dari jenis kelamin dan status pernikahan sseoang pegawai negeri sipil. Penelitian ini menggunakan metode peneltan kuantitatif dengan ssubjek peneltian pegawai negeri sipil pada koperasi di Surabaya berjumlah 100 orang terbagi menjadi 60 orang laki-laki dan 40 orang perempuan. Instrumen penelitan yang digunakan dalam peneltian ini adalah skala subjective well-being yang dianalisis menggunakan uji Independent Sample T-Test. Hasil uji hipotesis pada data diatas dengan menggunakan Independent Sample T-Test dengan varian diasumsikan sama didapatkan nilai signifikansi subjective well-being pada jenis kelamin 0.051, sedangkan nilai signifikansi variabel subjective well-being pada status pernikahan sebesar 0.068 yang menunjukkan nilai signifikansi p>0.05. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada subjective well-being ditinjau dari status pernikahan dan jenis kelamin pada pegawai negeri sipil di salah satu koperasi di Surabaya.
Kata kunci: Subjectve well-being, Jenis kelamin, Status PernikahanDownloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish in this journal agree to the following terms:
Copyright in any article is held by the author.
The author grants the journal, publication rights with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors may enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., posting it to an institutional repository or publishing it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in an institutional repository or on their website) prior to and during the submission process, as this can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.

