ANALISIS BIAS GENDER PADA PROGRAM BANK SAMPAH INDUK SURABAYA

  • ANISA DIAH NURAINI
  • ARI WAHYUDI

Abstract


Sebagai ibu kota Provinsi Jawa Timur, menjadikan kota Surabaya menjadi padat penduduk. Beragam aktivitas yang dilakukan pada akhirnya akan menghasilkan sampah. Salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi masalah sampah yaitu adanya bank sampah. Penelitian ini bertujuan menganalisis bias gender di program Bank Sampah Induk Surabaya (BSIS). Bank sampah sering posisikan sebagai ‘ranah domestik’ sebab banyak dilakukan oleh perempuan. Kegiatan ini diperlukan kesabaran dan kerapian. Adanya batasan antara pekerjaan domestik dan publik menjadi salah satu isu gender termasuk pembagian kerja secara seksual. Bank Sampah Induk Surabaya diplih karena pada kegiatannya melibatkan perempuan dan laki-laki. Penelitian ini menggunakan Perspektif Feminis Liberal dan menggunakan Teknik Analisis Gender Longwe. Penelitian ini mewancarai secara mendalam 11 subjek. Hasil penelitian ini mendeskripsikan 3 mekanisme kerja di Bank Sampah Induk Surabaya: karyawan kantor, karyawan produksi dan karyawan borongan. Bias gender di BSIS disebabkan karena pembagian tugas yang masih menempatkan laki-laki cocok untuk tugas berat, disebut ‘Petugas Bankeling’. Sedangkan perempuan diposisikan untuk melakukan pekerjaan dianggap tidak berat seperti ‘Petugas Sortir’ dan ‘Petugas Menjahit Karung.’ Konsekuensinya, terdapat kesenjangan upah bagi karyawan laki-laki dan perempuan.Kata Kunci: Bias Gender, Bank Sampah, Feminis Liberal, Feminin, Maskulin
Published
2020-04-17
How to Cite
DIAH NURAINI, A., & WAHYUDI, A. (2020). ANALISIS BIAS GENDER PADA PROGRAM BANK SAMPAH INDUK SURABAYA. Paradigma, 8(1). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/32765
Section
Articles
Abstract Views: 90
PDF Downloads: 93