KONSTRUKSI MASYARAKAT DESA BANDUNG TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) PASCA REHABILITASI
Abstract
KONSTRUKSI MASYARAKAT DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) PASCA REHABILITASI
Adela Aprilia
Program Studi S-1 Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
adelaaprilia@mhs.unesa.ac.id
Abstrak
Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sering dikonstruksi negatif oleh masyarakat karena adanya anggapan yang salah tentang gangguan jiwa. Sejatinya Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) perlu untuk direhabilitasi agar bisa hidup normal. Namun meskipun telah direhabilitasi seperti di Desa Bandung Kecamatan Diwek terdapat konstruksi yang berbeda terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) pasca rehabilitasi. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan konstruksi sosial Peter L. Berger. Analisis data dilakukan sesuai dengan teori konstruksi sosial Berger dimana konstruksi sosial dapat dipahami melalui tiga momentum yakni eksternalisasi, obyektivikasi, dan internalisasi. Subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara kepada perangkat desa setempat, dan masyarakat sekitar, dan teknik observasi. Hasil penelitian mengenai konstruksi masyarakat Desa Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) pasca rehabilitasi menunjukkan bahwa masyarakat Desa Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) pasca rehabilitasi. Ada yang berpandangan positif dan ada yang berpandangan negatif. Adapun konstruksi lainnya yakni Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) pasca rehabilitasi karena faktor keturunan, faktor menganut ilmu hitam, dan faktor mengkonsumsi obat terlarang serta minuman keras.
Kata Kunci: konstruksi masyarakat, Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) pasca rehabilitasi.
Abstract
People with Mental Disorders (ODGJ) are often negatively constructed by the community because of the wrong perception of mental disorders. Indeed, people with mental disorders (ODGJ) need to be rehabilitated so they can live a normal life. But even though it has been rehabilitated as in Bandung Village, Diwek Subdistrict, there is a different construction for post-rehabilitation people with mental disorders (ODGJ). This research method is qualitative with phenomenology approach, Peter L. Bergers social construction approach which is externalization, objectification, and internalization. The subjects in this study used a purposive technique. Data was collected using interview techniques to local village officials, and surrounding communities, and observation techniques. The results of the study on the construction of the community of Bandung Village, Diwek Subdistrict, Jombang Regency after people with mental disorders (ODGJ) post rehabilitation showed that the people of Bandung Village, Diwek District, Jombang Regency had different views on post-rehabilitation people with mental disorders (ODGJ). Some have a positive outlook and some have a negative outlook. The other constructions are people with mental disorders (ODGJ) after rehabilitation due to heredity, black magic, and illegal drugs.
Keywords: community construction, People with Post-Rehabilitation Mental Disorders (ODGJ).