RESILIENSI REMAJA PENYANDANG TUNA DAKSA YANG MENGALAMI BROKEN HOME

  • Ratna Rama Danti
  • Satiningsih Satiningsih Universitas Negeri Surabaya

Abstract

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dari faktor resiliensi remaja penyandang tuna daksa yang mengalami broken home untuk tetap bertahan dan berusaha atas kenyataan yang dialaminya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Partisipan penelitian ini adalah seorang remaja perempuan  yang berusia 14 tahun, penyandang tuna daksa yang duduk di bangku SMP kelas VII dan tinggal bersama nenek dan bibi. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara terstruktur sebagai instrumen penelitian. Teknik analisa data menggunakan tahapan kepekaan teoritis, pengorganisasian data, coding dan analisis, serta pengujian asumsi data. Data hasil penelitian dilakukan uji keabsahan data menggunakan triangulasi data sumber untuk meningkatkan kredibilitas penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan mempunyai faktor kemampuan dalam meregulasi emosi, kontrol impuls, optimisme, menganalisis penyebab, empati, dan pencapaian. Berdasarkan hasil, partisipan mempunyai sumber personal dan penguatan yang diperoleh dari keluarga yang mendorong menjadi individu resilien.

Kata Kunci: Resiliensi, Remaja, Tuna Daksa, Broken Home.

                                                                                                                                 

Abstract

The purpose of this study is to find out the picture of the resilience factors of adolescents with disabilities who have broken home to stay afloat and strive for the reality experienced. This study uses qualitative method with case study approach. Participants numbered one with significant other number of four people, as this study was a 14-year-old girl, a deaf person who sat in junior high school grade VII and lived with grandmother and aunt. Data collection uses structured interview methods as research instruments. Data analysis techniques use theoretical sensitivity stages, data organization, coding and analysis, and data assumption testing. The data of the research results were conducted to test the validity of the data using triangulation of source data to increase the credibility of qualitative research. The results showed that the participants had the ability to regulate emotions, impulse control, optimism, analyzing causes, empathy, and achievement.  Based on the results, participants have personal resources and reinforcement obtained from families that encourage them to become resilient individuals.

Keywords: Resilience, Adolescents, Deaf, Broken Home.

Author Biography

Ratna Rama Danti

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dari faktor resiliensi remaja penyandang tuna daksa yang mengalami broken home untuk tetap bertahan dan berusaha atas kenyataan yang dialaminya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Partisipan penelitian ini adalah seorang remaja perempuan  yang berusia 14 tahun, penyandang tuna daksa yang duduk di bangku SMP kelas VII dan tinggal bersama nenek dan bibi. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara terstruktur sebagai instrumen penelitian. Teknik analisa data menggunakan tahapan kepekaan teoritis, pengorganisasian data, coding dan analisis, serta pengujian asumsi data. Data hasil penelitian dilakukan uji keabsahan data menggunakan triangulasi data sumber untuk meningkatkan kredibilitas penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan mempunyai faktor kemampuan dalam meregulasi emosi, kontrol impuls, optimisme, menganalisis penyebab, empati, dan pencapaian. Berdasarkan hasil, partisipan mempunyai sumber personal dan penguatan yang diperoleh dari keluarga yang mendorong menjadi individu resilien.

Kata Kunci: Resiliensi, Remaja, Tuna Daksa, Broken Home.

                                                                                                                                 

Abstract

The purpose of this study is to find out the picture of the resilience factors of adolescents with disabilities who have broken home to stay afloat and strive for the reality experienced. This study uses qualitative method with case study approach. Participants numbered one with significant other number of four people, as this study was a 14-year-old girl, a deaf person who sat in junior high school grade VII and lived with grandmother and aunt. Data collection uses structured interview methods as research instruments. Data analysis techniques use theoretical sensitivity stages, data organization, coding and analysis, and data assumption testing. The data of the research results were conducted to test the validity of the data using triangulation of source data to increase the credibility of qualitative research. The results showed that the participants had the ability to regulate emotions, impulse control, optimism, analyzing causes, empathy, and achievement.  Based on the results, participants have personal resources and reinforcement obtained from families that encourage them to become resilient individuals.

Keywords: Resilience, Adolescents, Deaf, Broken Home.

Published
2021-07-09
How to Cite
Danti, R., & Satiningsih, S. (2021). RESILIENSI REMAJA PENYANDANG TUNA DAKSA YANG MENGALAMI BROKEN HOME. Character Jurnal Penelitian Psikologi, 8(6), 95-105. Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/character/article/view/41518
Abstract Views: 484
PDF Downloads: 731