PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TEKNIK ANIMASI PEMODELAN OBJEK 3D DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PJBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS XII MULTIMEDIA (STUDI KASUS: SMKN 1 GRATI)
Main Article Content
Abstract
Setiap guru membutuhkan kemampuan untuk memilih dan menggunakan metode pengajaran terbaik untuk materi pelajaran yang ada, dengan tetap memperhatikan tahap perkembangan siswa yang berbeda. Kurikulum 2013 mengambil pendekatan berbasis penelitian yang menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses pendidikan, terutama melalui penerapan paradigma pembelajaran berbasis proyek. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana penerapan paradigma pembelajaran berbasis proyek (PjBL) dapat meningkatkan proses pembelajaran dan pemahaman siswa dalam penguasaan Teknik Pemodelan dan Animasi Objek 3D. Siswa dapat didorong untuk belajar pada waktu mereka sendiri dengan menggunakan materi pembelajaran online seperti modul interaktif. Inkuiri ini merupakan proyek penelitian dan pengembangan yang menggunakan pendekatan ADDIE sebagai prinsip panduannya. Biasanya, kuesioner digunakan untuk pengumpulan data dalam modul. Pakar di bidang yang relevan, profesional media, dan siswa semua meninjau kuesioner sebelum diselesaikan. Kemudian, analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk menyimpulkan kriteria untuk menilai kelayakan modul dari temuan penilaian yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dikembangkan modul pemodelan 3D berupa flipbook interaktif berbasis android. (2) Hasil evaluasi validasi RPP menunjukkan bahwa modul yang disusun layak digunakan; Hal ini didukung dengan skor 90% untuk materi pembelajaran, 82,27% untuk media pembelajaran, 91,35% untuk soal pretest-posttest, dan 87,5% untuk angket jawaban siswa. Dengan skor validasi rata-rata keseluruhan sebesar 89,93%, modul pemodelan 3D dengan model pembelajaran PjBL dianggap sangat layak untuk diterapkan. Keterampilan psikomotorik siswa diukur menggunakan pre-test dan post-test, dengan skor post-test rata-rata 86,97 dan skor pre-test rata-rata 42,27. Selain itu, rata-rata aktivitas belajar siswa pada penelitian ini adalah 2.448 pada siklus I dan 3.500 pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa ada dampak besar pada data yang dihasilkan, serta penyimpangan dari rata-rata. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa modul yang dibuat dengan model pembelajaran PjBL ini sangat cocok digunakan untuk meningkatkan keterampilan psikomotorik dan pembelajaran aktif siswa, serta diharapkan dapat menunjang proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas.