KOMODIFIKASI BUDAYA DALAM SENI PERTUNJUKAN WAYANG KULIT

  • INTAN DWI CAHYANI P
  • ARIEF SUDRAJAT

Abstract

Wayang kulit merupakan pertunjukan tradisional yang memiliki makna spiritual. Pengaruh perkembangan zaman dan budaya modern telah berdampak pada kesenian ini. Pertunjukan dikemas supaya memiliki nilai jual tinggi sehingga pertunjukan terkomoditaskan dan memberikan keuntungan pada pemilik. Hal ini menjadikan fungsi pertunjukan mengalami perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk komoditas budaya dan menjelaskan proses komodifikasi budaya dalam pertunjukan wayang kulit. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Analisis data menggunakan perspektif fenomenologi. Komodifikasi budaya dalam pertunjukan wayang kulit dikaji dengan Teori Industri Budaya pemikiran Theodore Adorno. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komodifikasi budaya dalam pertunjukan dilakukan dengan cara mengadopsi wayang kulit baku dan mengkombinasikan dengan budaya lokal. Mengadopsi wayang kulit baku artinya pembukaan acara langsung pada cerita wayang kulit. sedangkan mengkombinasikan dengan budaya lokal yaitu dengan tari remo maupun campursari.





Published
2020-01-14
How to Cite
DWI CAHYANI P, I., & SUDRAJAT, A. (2020). KOMODIFIKASI BUDAYA DALAM SENI PERTUNJUKAN WAYANG KULIT. Paradigma, 7(4). Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/31623
Section
Articles
Abstract Views: 179
PDF Downloads: 512