Habituasi Permainan Tradisional Sebagai Media Penguatan Pendidikan Karakter di SD Negeri Pacarkeling 1 Surabaya

Authors

  • Wahyuningtyas Puspita Sari Universitas Negeri Surabaya
  • Fransiscus Xaverius Sri Sadewo

Abstract

This research analyzes the habituation of traditional games which are used as a medium to strengthen character education at SD Negeri Pacarkeling 1 Surabaya. The analysis in this study uses Pierre Bourdieu's habitus perspective where the habits carried out are part of the culture that develops in that society. Student background is the capital that students have to shape their attitudes and thought patterns. The purpose of this analysis is to find out how the habit of traditional games becomes a good medium for strengthening students' character. Schools are a gathering place for students from various different backgrounds with the same hopes for education. These differences in background have an influence on students' responses to getting used to traditional games. Using Lucien Goldmann's view of genetic structuralism, subjects are divided into two, namely active subjects and passive subjects. Students as active subjects can fully internalize existing rules and do not have the capacity to change them. Meanwhile, students as passive subjects are able to provide criticism of existing rules and are able to change them through collective action. The results of getting used to playing traditional games which are regulated by state regulations make students have habits that have a good effect on their character. Students externalize the values ??contained in each traditional game into attitudes/actions they carry out in everyday life.

Penelitian ini menganalisis tentang habituasi permainan tradisional yang digunakan sebagai media penguatan pendidikan karakter di SD Negeri Pacarkeling 1 Surabaya. Analisis pada studi ini menggunakan prespektif  habitus Pierre Bourdieu dimana pembiasaan yang dilakukan merupakan bagian dari budaya yang berkembang di masyarakat tersebut. Latar belakang siwa merupakan modal yang dimiliki siswa untuk membentuk sikap dan pola pikir mereka. Tujuan dari dilakukannya analisis ini untuk mengetahui bagaimana pembiasaan permainan tradisional menjadi media yang baik untuk menguatkan karakter siswa. Sekolah menjadi tempat berkumpulnya siswa dari berbagai latar belakang yang berbeda dengan harapan yang sama untuk menempuh pendidikan. Perbedaan latar belakang tersebut memberikan pengaruh terhadap respon siswa dengan adanya pembiasaan permianan tradisional. Menggunakan pandangan lucien goldmann tentang strukturalisme genetik bahwa subjek terbagi menjadi dua yaitu subjek aktif dan subjek pasif. Siswa sebagai subjek aktif dapat menginternalisasikan sepenuhnya aturan yang ada dan tidak memiliki kapasitas untuk merubahnya. Sedangkan, siswa sebagai subjek pasif mampu memberikan kritisi terhadap aturan yang ada dan mampu merubahnya melalui tidakan secara kolektif. Hasil dari pembiasaan bermain permainan tradisional yang diatur sebagai aturan Negara membuat siswa memiliki pembiasaan yang berpengaruh baik terhadap karakternya. Siswa mengekternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap permainan tradisional menjadi sikap/tindakan yang dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kata Kunci: Permainan Tradisional, Pendidikan Karakter, dan Habituasi Pierre Bourdieu

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-07-02

How to Cite

Sari, W. P., & Sri Sadewo, F. X. (2024). Habituasi Permainan Tradisional Sebagai Media Penguatan Pendidikan Karakter di SD Negeri Pacarkeling 1 Surabaya. Paradigma, 13(2), 61–70. Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/61453
Abstract views: 96 , PDF Downloads: 121

Most read articles by the same author(s)