Kajian Faktor Penghambat dan Pendorong Implementasi Kurikulum Merdeka pada Mata Pelajaran IPS di SMP Se-Kabupaten Gresik
DOI:
https://doi.org/10.26740/penips.v3i4.56434Keywords:
Kurikulum Merdeka, Implementasi Kurikulum Merdeka, Pembelajaran IPS, Faktor Penghambat, Faktor PendorongAbstract
Dalam pelaksanaan implementasi kurikulum merdeka, khususnya di beberapa SMP di Kabupaten Gresik, beberapa guru kurang memahami konsep kurikulum merdeka. Sarana prasarana yang berada di sekolah juga masih kurang mendukung dalam aktivitas belajar. Hal ini merupakan salah satu faktor yang dapat menghambat implementasi kurikulum merdeka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan dan mengidentifikasi adanya faktor penghambat dan pendorong implementasi kurikulum merdeka pada mata pelajaran IPS di SMP se-Kabupaten Gresik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survey melalui angket yang disebarkan kepada responden. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru-guru IPS di SMP sekabupaten Gresik yang telah melakasanakan proses pembelajaran berdasarkan implementasi kurikulum merdeka. Analisis data dilakukan dengan metode statistik deskriptif, kemudian data disajikan dengan mencari frekuensi relatif (persentase), yang dilakukan dengan menghitung data kemudian menyajikan distribusi frekuensi dalam bentuk grafik. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya faktor penghambat yang ditandai dengan nilai skor yang berada pada interval 165,5 < X ? 176. Kurangnya minat belajar IPS peserta didik, kurangnya peran pemerintah, kurangnya kompetensi dan pemahaman guru mengenai kurikulum merdeka, perubahan sosial budaya dan kurangnya fasilitas sekolah merupakan faktor penghambat dalam implementasi kurikulum merdeka pada mata pelajaran IPS di SMP se-Kabupaten Gresik. Adanya faktor pendorong ditunjukkan nilai skor yang berada pada interval 378 < X . Motivasi belajar IPS peserta didik, kreativitas guru IPS, inovasi guru IPS, kompetensi guru IPS, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah yang baik, dan lingkungan masyarakat merupakan Faktor pendorong dalam implementasi kurikulum merdeka pada mata pelajaran IPS di SMP se-Kabupaten Gresik.
Downloads
References
Anggraena, Yogi, dkk. (2021). Kajian Akademik Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran. Jakarta. Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Badan Standar, Kurikulum, dan AsesmenPendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Hattarina, S., Saila, N., Faradilla, A., Putri, D. R., & Putri, R. G. A. (2022, August). Implementasi Kurikulum Medeka Belajar Di Lembaga Pendidikan. In SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA) (Vol. 1, No. 1, pp. 181-192).
Indarta, Y., Jalinus, N., Waskito, W., Samala, A. D., Riyanda, A. R., & Adi, N. H. (2022). Relevansi Kurikulum Merdeka Belajar dengan Model Pembelajaran Abad 21 dalam Perkembangan Era Society 5.0. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(2), 3011-3024.
Kinasih, S. (2022). KESULITAN-KESULITAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM MATA PELAJARAN IPS SMP.
Latip, A. (2016). Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran Mata Pelajaran IPS di SMP. Jurnal Pendidikan PROFESIONAL, 5(2).
Munandar, A. (2018, March). Kurikulum Sebagai Jantung Pendidikan. In Prosiding Seminar Nasional Pendidik dan Pengembang Pendidikan Indonesia (pp. 52-51).
Nasution, T., & Lubis, M. A. (2018). Konsep dasar IPS. Samudra Biru.
Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya
Sulistyosari, Y., Karwur, H. M., & Sultan, H. (2022). Penerapan Pembelajaran IPS Berdiferensiasi pada Kurikulum Merdeka Belajar. Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN, 7(2), 66-75.
Supardan, D. (2022). Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial: Perspektif Filosofi dan Kurikulum. Bumi Aksara.
Susanti, H., Fadriati, F., & Asroa, I. (2023). Problematika Implementasi Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 5 Padang Panjang. ALSYS, 3(1), 54-65.