Gambaran Stres Akulturatif pada Mahasiswa Baru yang Merantau (Beda Budaya)
DOI:
https://doi.org/10.26740/cjpp.v10i1.53843Abstract
Mahasiswa baru yang merantau dan memiliki budaya yang berbeda dapat mengalami permasalahan dalam beradaptasi dapat disebut dengan stress akulturatif. Stres akulturatif merupakan respon individu saat mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru dan budaya baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sumber stres akulturatif yang terjadi pada mahasiswa baru yang merantau (beda budaya) dan bagaimana cara mengatasinya. Kriteria peserta yaitu mahasiswa baru dan memiliki bahasa daerah yang berbeda dengan bahasa Jawa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan teknik wawancara semi terstruktur dan juga menggunakan teknik analisis tematik. Uji keabsahan pada penelitian ini menggunakan triangulasi teori dan member checking. Hasil penelitian menunjukkan stress akulturatif yang dialami terjadi karena dituntut untuk mandiri, merasakan rindu dan kesepian, sulit mendapatkan teman, adanya perbedaan bahasa daerah serta adaptasi tubuh di kota perantauan dan kesulitan dalam bidang akademik. Kemudian, terapkan strategicoping fokus pada masalah untuk mengatasi stress akulturatif yang dialami.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish in this journal agree to the following terms:
Copyright in any article is held by the author.
The author grants the journal, publication rights with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors may enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., posting it to an institutional repository or publishing it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in an institutional repository or on their website) prior to and during the submission process, as this can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.

