Wacana Kritis: Potret Difabel dalam Film “Dunia Tanpa Suara”

  • Resafiya Adzani Universitas Negeri Surabaya
  • Arief Sudrajat

Abstract

Realitas sosial menempatkan difabel menjadi kelompok marginal. Perlakuan tak sama dan diskriminasi yang mencekik menjadi bagian tak terlepas pada kehidupan difabel. Gambaran lama dan belum usai perihal ketimpangan aksesibilitas bagi difabel. Arus digital kini turut berperan menggiring perubahan perilaku dan pola pikir pada masyarakat modern. Memperjuangkan hak difabel menjadikan film sebagai pilihan media dalam menyuarakan dilema difabel. Dunia Tanpa Suara adalah film yang rilis tahun 2023 mengangkat potret kehidupan difabel tuna rungu di masyarakat modern yang menceritakan potret diri, hubungan dengan keluarga, sahabat, dan asmara. Film adalah serangkaian cerita yang mengemas berbagai pesan dan makna menjadi satu kesatuan untuk disampaikan kepada masyarakat. Tujuan penelitian untuk mengungkapkan dibalik makna yang tersembunyi dalam wacana disabilitas pada film. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan penjabaran deskriptif sebagai pendekatan mendalam. Peneliti melakukan penganalisisan wacana secara kritis dibalik kata, kalimat, gerakan, gambar, dan audio dalam film dengan teknik dokumentasi berupa penayangan film guna mengungkapkan makna tersembunyi. Hasil penelitian mengungkapkan temuan bahwa terjadi perlawanan pada ideologi, struktur sosial, dan budaya pada difabel di masyarakat modern.

Published
2024-06-25
How to Cite
Adzani, R., & Sudrajat, A. (2024). Wacana Kritis: Potret Difabel dalam Film “Dunia Tanpa Suara”. Paradigma, 13(2), 91-100. Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/61117
Abstract Views: 0
PDF Downloads: 0