Pengembangan Produk Nugget Ikan Kakap (Lates Calcalifer) Dengan Substitusi Hati Ayam Dan Putih Telur Sebagai Camilan Anak Balita
Kata Kunci:
nugget, ikan kakap, hati ayam, putih telur, balitaAbstrak
Balita membutuhkan kebutuhan protein dan zat besi lebih banyak dari pada orang dewasa maupun remaja, yaitu untuk kebutuhan protein 2,5 – 3 g/Kg BB dan kebutuhan zat besi 7 mg/Kg BB. Nugget ikan merupakan salah satu jenis camilan yang jarang ditemukan di pasaran, sehingga diperlukan inovasi dalam pembuatan produk nugget ikan. Pemanfaatan ikan kakap sebagai bahan dasar pembuatan nugget ikan merupakan salah satu gagasan untuk melakukan inovasi dalam pembuatan nugget. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengembangan produk, kandungan protein dan zat besi, dan hasil analisa kandungan gizi terhadap AKG pada produk nugget ikan kakap (Lates Calcalifer) dengan substitusi hati ayam dan putih telur terhadap balita. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang menggunakan desain penelitian RAL dengan 3 perlakuan yaitu faktor H sebagai substitusi hati ayam dengan 3 proporsi yaitu 10%, 20% dan 30% dan faktor P sebagai substitusi putih telur dengan 3 proporsi yaitu 5%, 10% dan 15%. Analisis kandungan gizi yang diujikan di Politeknik Negeri Jember meliputi uji kandungan protein yang menggunakan uji kjeldahl mendapatkan nilai 13,69% untuk H0P0, 13,94% untuk H1P1, 14,16% untuk H2P2, dan 14,35% untuk H3P3. Zat Besi menggunakan uji Spektrofotometer mendapatkan nilai 0,47 mg untuk H0P0, 1,21 mg untuk H1P1, 1,93 mg untuk H2P2, dan 2,67 mg untuk H3P3. Pemenuhan kebutuhan protein terhadap Angka Kecukupan Gizi pada usia 6-11 bulan sebesar 22,6% pada H0P0, 26,8% pada H1P1, 28,01% pada H2P2, dan 28,4% pada H3P3 dan pada usia 1-3 tahun sebesar 17% pada H0P0, 20% pada H1P1, 21% pada H2P2, dan 21,7% pada H3P3. Pemenuhan kebutuhan zat besi terhadap Angka Kecukupan Gizi pada usia 6-11 bulan sebesar 1,09% pada H0P0, 3,27% pada H1P1, 5% pada H2P2, dan 7,09% pada H3P3 dan pada usia 1-3 tahun sebesar 1,2% pada H0P0, 3,6% pada H1P1, 5,4% pada H2P2, 7,8% pada H3P3.
Unduhan
Referensi
Adriani, Merryana., Wirjatmadi, Bambang. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Ali Khomsan. (2004). Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Asrawaty, A., & If’all, I. (2018). Perbandingan Berbagai Bahan Pengikat dan Jenis Ikan terhadap Mutu Fish Nugget. JURNAL GALUNG TROPIKA, 7(1), 33. https://doi.org/10.31850/jgt.v7i1.305
Dionysius, Mone AW, Edhy Sudjarwo, Muharlien. 2016. Pengaruh Jenis Burung Puyuh (Coturnix-Coturnix Japonica) Dengan Pemberian Pakan Komersial Yang Berbeda Terhadap Penampilan Produksi Periode Bertelur. Jurnal Ternak Tropika Vol. 17 (2) hal.43 – 49.
Evanuarini, H., Imam T. dan Alief R. S. 2021. Industri Pengolahan Telur. UB Press. Malang.
Fauziah A, Fajri R, Hermanto RA, 2019. Daya terima dan kadar zat besi nugget hati ayam dengan kombinasi tempe sebagai pangan olahan sumber zat besi. J. of Holistic and Health Sciences. 3(2) :65-74.
Herman, Susilowati (2009). Review On The Problem of Zinc Defficiency, Program Prevention And Its Prospect. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Volume XIX: S75 - S83, Suplemen II.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia, 2019.
TKPI. (2017). Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Kesehatan Mayarakat, Direktorat Gizi Masyarakat.
Yuanita, I dan Silitonga, L. 2014. Sifat Kimia dan Palatabilitas Nugget Ayam Menggunakan Jenis dan Konsentrasi Bahan Pengisi yang Berbeda. Jurnal Ilmu Hewani Tropika. 3(1):1-5.
Yuliana, N., Pramono, Y. B., & Hintono, A. (2013). The Fat Content, Elasticity and Flavour of Livers-Substituted Chicken Nugget. Animal Agriculture Journal, (2024), 7474750.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Gizi dan Kesehatan Nusantara

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Abstract views: 46
,
PDF Downloads: 47