Eksistensi Generasi Muda Pada Kesenian Bantengan Di Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto

  • Alfan Ardi Pratama Universitas Negeri Surabaya
  • Nuansa Bayu Segara Universitas Negeri Surabaya
  • Muhammad Ilyas Marzuqi Universitas Negeri Surabaya
  • Hendri Prastiyono Universitas Negeri Surabaya
Keywords: Eksistensi Generasi Muda, Motif Sosial, Pertukaran Sosial, Kesenian Bantengan

Abstract

Kemajuan zaman memberikan pengaruh dan perubahan besar bagi kehidupan manusia. Kebudayaan menjadi salah satu yang terdampak dari kemajuan zaman dan arus globalisasi. Kebudayaan asli saat ini hampir sudah dilupakan oleh masyarakat seperti pada kesenian. Generasi muda yang menjadi penentu masa depan bangsa dan Negara banyak yang terpengaruh oleh kebudayaan baru namun masih ada yang bereksistensi dalam kesenian salah satunya Kesenian Bantengan. Generasi muda yang bereksistensi dalam Kesenian Bantengan tentu memiliki motif – motif tertentu. Keterkaitan generasi muda dalam Kesenian Bantengan terdapat sebuah pertukaran sosial yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif dan pertukaran sosial yang terjadi pada eksistensi generasi muda dalam Kesenian Bantengan. Penelitian ini menggunakan Jenis penelitian diskriptif kualitatif. Subjek penelitiannya adalah pimpinan kelompok kesenian Bantengan dan anggota kesenian Bantengan. Penelitian ini dilakukan di daerah Kecamatan Trawas – Mojokerto. Tenik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, verivikasi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa eksistensi generasi muda dalam mengikuti Kesenian Bantengan masih ada hingga saat ini. Keunikan Kesenian Bantengan menjadi daya tarik utama kesenian ini untuk manarik minat generasi muda. Eksistensi generasi muda pada Kesenian Bantengan tedapat pertukaran sosial yeng terjadi di dalamnya. Pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran diberikan oleh generasi muda terhadap Kesenian Bantengan. Manfaat yang diperoleh generasi muda ketika bereksistensi dalam Kesenian Bantengan adalah terpenuhi kebutuhan jiwa seni dan pengetahuan mendalam tentang kesenian tersebut.

References

Aisara, Fidhea, N. Nursaptini, and Arif Widodo. 2020. “Melestarikan Kembali Budaya Lokal Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler Untuk Anak Usia Sekolah Dasar.” Cakrawala Jurnal Penelitian Sosial 9(2):149–66.
Alfaqi, Mifdal Zusron, Abd. Mu’id Aris Shofa, and Muhammad Mujtaba Habibi. 2020. “Peran Pemuda Dalam Pelestarian Wayang Suket Sebagai Aktualisasi Nilai Moral Pancasila.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan 4(2):368. doi: 10.17977/um019v4i2p368-374.
Budiyono, Jimin, and Totok Sumaryanto F. 2019. “Seni Merupakan Kebutuhan Hidup Manusia.” GETER : Jurnal Seni Drama, Tari Dan Musik 2(2):35–40. doi: 10.26740/geter.v2n2.p35-40.
Desprianto, Ruri Darma. 2013. “Kesenian Bantengan Mojokerto Kajian Makna Simbolik Dan Nilai Moral.” Avatara 1(1):150–63.
Diah, Naomi. 2018. “Budaya Lokal Di Era Global.” Ekspresi Seni 20(2):102. doi: 10.26887/ekse.v20i2.392.
Gufron, M. Nur, and Rini Risnawita. 2012. Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Iskandar, Doni, and M. Jacky. 2015. “Studi Fenomenologi Motif Anggota Satuan Resimen Mahasiswa 804 Universitas Negeri Surabaya.” Jurnal Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya 3(1):1–12.
Istiqomah, Ermina, and Sudjatmiko Setyobudihono. 2017. “Nilai Budaya Masyarakat Banjar Kalimantan Selatan: Studi Indigenous.” Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan 5(1):1. doi: 10.26740/jptt.v5n1.p1-6.
Jonathan, Ivan, Prayanto Widyo Harsanto, Rebecca Milka, Natalia Basuki, Program Studi, Desain Komunikasi, Fakultas Seni, Universitas Kristen Petra, and Jl Siwalankerto. 2012. “Kesenian Tradisional Bantengan Di Kota Mojokerto.” 1–10.
Kholik, Abdul, Aris, and Nasehudin. 2022. “Partisipasi Pemuda Dalam Mempertahankan Eksistensi Kebudayaan Seni Terbangan Di Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon.” Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial Dan Budaya.
Kistanto, Nurdien Harry. 2017. “Tentang Konsep Kebudayaan.” Sabda : Jurnal Kajian Kebudayaan 10(2):1–11. doi: 10.14710/sabda.v10i2.13248.
Mighfar, Shokhibul. 2015. “Social Exchange Theory : Telaah Konsep George C. Homans Tentang Teori Pertukaran Sosial.” Lisan Al-Hal: Jurnal Pengembangan Pemikiran Dan Kebudayaan 9(2):259–82. doi: 10.35316/lisanalhal.v9i2.98.
Nurhikmayati, Iik, and Aep Sunendar. 2020. “Pengembangan Project Based Learning Berbasis Kearifan Lokal Berorientasi Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Kemandirian Belajar.” Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 9(1):1–12. doi: 10.31980/mosharafa.v9i1.604.
Pojo, La Pojo, Misran Safar Safar, and Abdul Halim Momo. 2020. “Partisipasi Pemuda Dalam Pembangunan Desa (Studi Di Desa Kasimpa Jaya Kecamatan Tiworo Selatan Kabupaten Muna Barat).” Selami Ips 12(1):20. doi: 10.36709/selami.v12i1.10834.
Puguh, Dhanang Respati. 2017. “”Melestarikan Dan Mengembangkan Warisan Budaya:Kebijakan Budaya Semarangan Dalam Perspektif Sejarah,” Departemen Sejarah.” Jurnal Sejarah Citra Lekha 2(1):48–60.
Rosana, Ellya. 2015. “Modernisasi Dalam Perspektif Perubahan Sosial.” Al - Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama 10(1):67–82.
Rosana, Ellya. 2017. “Dinamisasi Kebudayaan Dalam Realitas Sosial.” Jurnal Al-Aadyan 9:20–21.
Yusria, Istna. 2021. “Upaya Guru Dalam Melestarikan Nilai Kebudayaan Lokal the Effort To Preserve the Value of Local Culture Through Social Studies 2019 / 2020.” Journal of Social Studies 2(2):175–92.
Zulkifli, and Azhari. 2018. “Perlindungan Objek Pemajuan Kebudayaan Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017.” Doktrina: Journal of Law 1(1):56. doi: 10.31289/doktrina.v1i1.1611.
Published
2024-06-24
How to Cite
Pratama, A., Segara, N., Marzuqi, M., & Prastiyono, H. (2024). Eksistensi Generasi Muda Pada Kesenian Bantengan Di Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto. DIALEKTIKA PENDIDIKAN IPS, 4(2), 19-35. Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/PENIPS/article/view/60567
Section
ARTIKEL
Abstract Views: 0
PDF Downloads: 0