REVIEW ARTIKEL : PRODUKSI BIODIESEL DARI MINYAK GORENG BEKAS DENGAN METODE TRANSESTERIFIKASI MENGGUNAKAN KATALIS
Isi Artikel Utama
Abstrak
Minyak goreng bekas merupakan bahan baku energi terbarukan yang dapat digunakan untuk memproduksi biodiesel dengan biaya produksi yang lebih ekonomis karena merupakan limbah dan harganya yang murah atau bahkan gratis. Penggunaan minyak goreng bekas sebagai bahan baku biodiesel adalah tindakan yang ramah lingkungan karena dapat mengurangi pencemaran lingkungan terutama pada tanah dan air. Oleh karena itu, tujuan artikel ini adalah untuk menjelaskan pengolahan minyak goreng bekas menjadi bahan baku biodiesel dengan berbagai katalis yaitu katalis asam, basa, dan enzim baik yang homogen maupun heterogen. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah mereview berbagai artikel tentang produksi biodiesel dengan metode transesterifikasi menggunakan katalis. Katalis yang umum digunakan adalah katalis asam (homogen, heterogen), basa (homogen, heterogen), dan enzim. Hasil dari berbagai literatur menunjukkan bahwa WFO dapat diubah menjadi biodiesel menggunakan berbagai katalis. Pada kondisi optimum katalis asam homogen seperti H2SO4 menghasilkan yield 95,37%. Katalis asam heterogen seperti Fe2O3-MnO-SO42- / ZrO2 menghasilkan yield 96,5%. Katalis basa homogen seperti NaOH menghasilkan yield biodiesel 98%. Katalis basa heterogen seperti CaO-MgO menghasilkan yield biodiesel 98,95%. Sedangkan pada katalis enzim seperti enzim Lipase dari Candida rugosa dan Rhizomucor miehei diperoleh yield biodiesel sebesar 96,5%. Dari hasil tersebut, katalis basa heterogen CaO-MgO merupakan katalis yang paling tinggi dalam menghasilkan yield biodiesel dari berbagai katalis yang lain.